Lebih lanjut, Ida mengatakan dalam menghadapi masa angkutan Lebaran yang berlangsung pada tanggal 5-26 Juni 2018, pihaknya telah melakukan perawatan berkala terhadap jalan rel dan jembatan, sinyal dan telekomunikasi serta prasarana lainnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah memetakan daerah rawan di jalur rel guna mengantisipasi potensi bahaya. “Hingga saat ini, ada tiga daerah yang masih kami anggap rawan, yaitu, KM 317+400 s.d. KM 317+600 antara Rancakole dan Langen masuk wilayah Resor 5.8 Langen berupa longsoran tebing,” katanya.
Menurut dia, dua daerah rawan lainnya terdiri atas KM 375+000 s.d. KM 375+100 antara Kawunganten dan Jeruklegi masuk wilayah Resor 5.9 Sidareja berupa longsoran tebing, serta KM 301+920 antara Prupuk dan Linggapura masuk wilayah Resort 5.1 Purwokerto berupa longsoran tubuh “baan” karena dinding tebing tergerus oleh penambang pasir.
Ia mengatakan PT KAI Daop 5 Purwokerto juga menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) berupa balas, bantalan kayu, pasir, karung plastik, perancah, dan sebagainya.
“AMUS ini digunakan untuk penanganan darurat tatkala ada kondisi yang harus ditangani saat itu juga dengan tujuan untuk meminimalisasi atau mencegah adanya suatu kondisi yang berpotensi membahayakan perjalanan KA,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid