Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memproyeksi kebutuhan uang tunai atau “outflow” masyarakat setempat meningkat hingga mencapai Rp3,17 triliun karena dipengaruhi libur panjang serangkaian Idul Fitri 1438 Hijriah.
“Proyeksi kebutuhan uang tunai meningkat sekitar 11,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,84 triliun,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat (2/6).
Menurut Causa, selain karena libur panjang hari raya, peningkatan proyeksi “outflow” itu juga didasari oleh pembayaran gaji PNS/TNI dan Polri serta jumlah hari libur yang lebih banyak sembilan hari dibandingkan tahun lalu yang mencapai enam hari.
Jumlah proyeksi kebutuhan uang tunai tahun ini, lanjut dia, terdiri dari uang pecahan besar sebesar Rp2,98 triliun dan Rp184 miliar uang pecahan kecil.
Untuk mendukung kebutuhan uang tunai itu, bank sentral tersebut telah menyiapkan persediaan uang kartal sebesar Rp5,01 triliun yang terdiri dari Rp4,63 triliun uang pecahan besar dan Rp378 miliar uang pecahan kecil.
Persediaan itu, kata dia, juga meningkat 12,8 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp4,4 triliun.
BI Bali juga menyediakan loket di 184 titik penukaran mulai 12-23 Juni 2017 dan layanan kas keliling bersama perbankan lainnya mulai 14-13 Juni 2017.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka