Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan program bantuan insentif kepada pengajar agama akan berlanjut. Tahun ini, rencananya Gubernur akan mencairkan bantuan intensif untuk guru mengaji menjelang lebaran.

Selain guru mengaji, bantuan intensif itu juga untuk pengajar sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).

Total ada 211.455 pengajar agama yang akan diberi stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Imam Maskur mengatakan, program ini telah empat tahun berjalan, sejak 2019.

Diawal program, baru 171.131 pengajar agama yang mendapatkan insentif. Satu tahun kemudian, di 2020 total penerima naik 40.324 menjadi 211.455 orang.

Baik untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).

Dalam satu tahun, para penerima insentif guru agama akan memeroleh masing-masing Rp 1.200.000.

Meski nominalnya tidak besar, Imam menyebut hal itu adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng, kepada rakyatnya.

Adapun, total anggaran yang diberikan untuk para penerima berjumlah Rp 253.746.000.000.

Sedangkan, total realisasi dari tahun 2019-2021 mencapai Rp 712.849.200.000.

“Kebijakan dari Pak Gubernur dan Pak Wagub, semua pengajar agama dikasih, tidak menghitung mereka mengajar berapa orang. Biarpun hanya sepuluh yang diajar, mereka tetap diberi insentif Rp1,2 juta per tahun,” imbuhnya.

Selain bantuan tersebut, duet Ganjar-Yasin juga memberi perhatian kepada siswa-siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah. Total anggaran yang dikucurkan untuk program ini adalah RP 26 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu