Jakarta, Aktual.com – Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta memperkirakan tekanan inflasi di Jakarta bulan Juli meningkat. Meski terbatas di kisaran 0,57 persen.
Kepala Perwakilan BI Jakarta, Doni P Joewono memaparkan perkiraan itu berdasarkan pemantauan harga sampai tanggal 13 Juli lalu.
Adanya perayaan Lebaran juga diakuinya berdampak cukup signifikan terhadap inflasi, sebab ada indikasi peningkatan permintaan bahan pangan.
“Terutama untuk harga daging dan telur masih tinggi,” kata Doni, melalui siaran pers yang diterima Aktual.com, Selasa (14/7).
Selain itu, kenaikan juga akan terjadi pada kelompok transportasi menjelang aktivitas mudik.
Doni mengapresiasi berbagai program pengendalian harga yang sudah dijalankan Pemprov DKI, bersama BUMD dan Swasta. Seperti operasi pasar dan pasar murah yang diharapkan dapat membantu menahan gejolak harga yang berlebihan.
Menurutnya operasi pasar yang dilakukan BUMD logistik seperti Dharmajaya, Tjipinang Food Station, dan Pasar Jaya sudah cukup masif.
“Kami apresiasi, operasi pasar yang dilakukan, mampu menyetabilkan harga pangan,” ujar dia.
Secara umum, lanjut Doni, tekanan inflasi di Triwulan III tahun 2015 diprakirakan masih akan bersumber pada kelompok volatile food yang dapat mengganggu pasokan pangan dari daerah sentra.
Artikel ini ditulis oleh: