Jakarta, Aktual.com – Kalangan pengusaha harapkan muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur bisa menghasilkan program konkret bagi kegiatan ekonomi umat. Harapan itu disampaikan Ahmad Faisol, pengusaha yang juga aktivis muda NU.

Dia mengingatkan tentang bakal diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini. Ditandai dengan pasar bebas di kawasan negara-negara anggota ASEAN.

Sehingga, kata dia, warga nahdliyin juga harus mampu berperan dalam kegiatan ekonomi secara baik.

“NU diharapkan bisa menjadi lembaga kredibel dalam mengawal kemajuan ekonomi dengan akhlak mulia,” ujar Faisol yang juga Ketua Paguyuban Masyarakat Sumenep di perantauan ini, di Jakarta, Sabtu (1/8).

Apalagi, katanya, penyelenggaraan Muktamar ke-33 NU bertepatan dengan momentum bangsa ini yang sedang mengalami peralihan transformasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang cepat serta memperoleh pengaruh dari dunia luar secara intensif, industrialisasi, urbanisasi, sekulerisasi, polarisasi masyarakat Indonesia yang cenderung menjadi berbagai kelas.

Proses itu terus berjalan dengan segala macam implikasinya, katanya.

Ia menilai NU di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siradj lima tahun terakhir ini telah membangun hubungan dan persatuan umat yang bagus dengan berbagai organisasi keumatan lainnya, termasuk dengan Muhammadiyah.

Menurut dia, hubungan baik itu tentu harus dilanjutkan siapapun yang akan terpilih dalam muktamar ini untuk memimpin NU di masa mendatang.

Ia menilai, dari sekitar 40 juta warga nahdliyin, mayoritas tinggal di pedesaan dan merupakan masyarakat kecil yang selama ini tergerus di tengah globalisasi dan liberalisasi ekonomi.

Menurut Faisol, hal yang paling strategis dan relevan untuk dimainkan NU yaitu mendorong negara agar menciptakan kebijakan pemihakan (affirmative action) kepada masyarakat kecil ini.

Warga nahdliyin tergerus oleh kebijakan ekonomi yang kurang berpihak pada perbaikan nasib rakyat kecil, sementara di tingkat regional, kaum nahdliyin juga akan menghadapi serbuan kapitalis dari anggota ASEAN yang masuk pada era MEA nanti.

“Untuk itu siapapun yang memimpin NU ke depan harus mengedepankan agenda perbaikan ekonomi umat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: