Jakarta, Aktual.com — Dalam hitungan hari, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan dimulai. Ini berarti peluang dan tantangan bagi pelaku UKM dalam menyikapinya. Berangkat dari hal tersebut, Telkom melalui Divisi Business Service (DBS) yang dibentuk untuk fokus pada segmen pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM), tak kenal lelah dalam melayani dan mengedukasi para pelaku UKM untuk memanfaatkan Information & Communication Technology (ICT) dalam bisnisnya.
Peran ICT ini sangat penting, seiring dengan pesan Presiden Joko Widodo dalam sebuah prasasti digital yang ditulis beberapa waktu lalu, “Revolusi Digital Merevolusi Ekonomi Indonesia”. Pesan ini menyiratkan keinginan dari Presiden untuk menjadikan sektor ICT sebagai enabler pertumbuhan ekonomi.
“Sejak tahun 2010 lalu ditandai dengan pembentukan Divisi Business Service merupakan tonggak bagi Telkom untuk semakin serius dalam melayani segmen pasar UKM. Banyak program yang telah kami lakukan dalam periode tersebut, mulai dari penyediaan produk dan solusi buat UKM, peluncuran Indonesia Digital Entrepreneur (Indipreneur), gerakan SME Indonesia Bisa, revitalisasi web directory UKM www.smartbisnis.co.id dan saat ini yang tengah gencar kami lakukan berupa Kampung UKM Digital,” ujar Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/12).
Sejauh ini Telkom sudah berhasil mengajak sejuta UKM Goes Digital, dimana 550 ribu diantaranya aktif di portal smartbisnis.co.id. Bahkan Telkom juga telah meluncurkan 41 Kampung UKM Digital dari target 60 lokasi hingga akhir tahun ini.
Disisi lain, Telkom telah berhasil menyediakan jaringan fiber-optic untuk 330 Sentra Bisnis, penyediaan infrastructure fiber optic di 55 Komunitas Nelayan Digital. Khusus bagi pelaku UKM yang bergerak di bisnis digital (start-up), Telkom juga menyediakan fasilitas pembinaan dan pengembangan berupa Digital Valley di Jakarta, Bandung, Jogja dan Bali.
Lebih lanjut, Awaluddin menjelaskan bahwa UKM Goes Digital di sini adalah memanfaatkan solusi ICT untuk proses bisnis dan bukan hanya dalam bentuk konektifitas tetapi aplikasi yang mendukung bisnis UKM.
“Kami menemukenali bahwa selama 5 tahun terakhir Telkom menggarap pasar UKM, salah satu faktor penting untuk mengembangkan UKM adalah “knowledge” tentang sisi manajemen atau model bisnis serta pemanfaatan ICT yang jelas-jelas dapat membantu peningkatan bisnis UKM tersebut yang masih harus ditingkatkan. Berangkat dari faktor tersebut, Telkom tanpa lelah mengadakan berbagai program untuk meng-edukasi bagi kemajuan UKM,” tambahnya.
Lebih lanjut, Awaluddin menambahkan bahwa dalam mendekati pasar UKM, Telkom menggunakan tiga pendekatan strategi yakni: pertama, berbasis produk dengan menawarkan solusi yang dibutuhkan UKM. Contohnya menawarkan WiFi untuk UKM. Lalu kedua, pendekatan berbasis solusi. Hal ini baru saja dilakukan dengan menawarkan StarBox yang baru saja diluncurkan. Strategi terakhir yang dilakukan Telkom adalah pendekatan berbasis komunitas.
“Kita ada Kampung UKM Digital dan Kampung Nelayan Digital. Rasanya baru ini yang ada komunitas dengan konsep Pentahelix melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media,” jelasnya.
“Dalam 5 tahun ke depan, mimpi kami adalah para pelaku UKM benar-benar telah semakin maju, modern dan mandiri didukung dengan pemanfaatan ICT. Bukan hanya menggunakan konektifitas, tetapi pemanfaatan aplikasi-aplikasi bisnis secara digital serta memanfaatkan ICT dalam melakukan e-commerce. Minimal 10% pelaku UKM Indonesia benar-benar telah memanfaatkan ICT dalam bisnisnya,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka