Jakarta, Aktual.com – Berdasarkan informasi BMKG, puncak musim hujan tahun 2018 diprediksi akan terjadi pada bulan Januari sampai dengan Februari 2019. Menyikapi hal tersebut, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) hari ini melaksanakan Apel Siaga Banjir 2018. Apel Siaga Banjir tersebut bertujuan untuk memantapkan koordinasi serta sinergi dalam upaya Pengamanan Jaringan dan Instalasi Tenaga Listrik terhadap potensi terjadinya banjir di wilayah PLN UID Jakarta.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta telah menyiapkan SOP Siaga Banjir sebagai panduan operasional Jaringan Distribusi selama masa siaga banjir. Koordinasi operasi untuk pemantapan Siaga Banjir dilakukan baik secara internal maupun eksternal antara lain dengan BMKG, BNPB, BPBD, JAKARTA SIAGA BENCANA 112, DAMKAR, PUSKESMAS dll.
“Pemadaman sebagai tindakan pengamanan dilakukan agar masyarakat terhindar dari bahaya tersengat aliran listrik,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad di Jakarta, Jumat (30/11).
Acara ini belajar dari Operasional pengalaman menghadapi banjir tahun-tahun sebelumnya. Pada 2018 ini, PLN UID JAKARTA telah melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai upaya mitigasi menghadapi bencana banjir. Tujuannya untuk keselamatan umum sehingga masyarakat terhindar dari bahaya tersengat aliran listrik, dan juga supaya pasokan listrik kepada masyarakat tetap terjaga kesinambungannya.
“Strategi operasi dan langkah mitigasi yang sudah dilakukan yakni pemetaan wilayah dan instalasi PLN yang berada di kawasan rawan banjir. Kemudian peninggian instalasi gardu distribusi pada kawasan yang rawan banjir sebanyak 71 buah sudah selesai ditinggikan sampai dengan November 2018 ini,” tambah Ikhsan.
Selain itu, lanjutnya, PLN juga melakukan inspeksi jaringan Gardu Distribusi, Jaringan Tegangan Menengah, Jaringan Tegangan Rendah. Bahkan pihaknya memberikan atensi juga terhadap pengamanan listrik untuk pasokan Pintu Air dan Rumah Pompa di kawasan Jakarta. Pihaknya juga kmembentuk Tim Penanggulangan Banjir dan Operasional Disaster Recovery Center (DRC) serta menyiagakan personil piket siaga di masing-masing unit (UP3) yang akan standby 24 jam.
“Penyiagaan tim Detasemen Layanan Khusus (DEYANSUS) kami sediakan di empat posko yaitu POSKO UP3 Tanjung Priok untuk melayani bagian Utara Ibukota, POSKO UP3 Cempaka Putih untuk melayani bagian Timur Ibukota, POSKO UP3 Lenteng Agung untuk melayani bagian Selatan Ibukota dan yang terakhir di POSKO UP3 Cengkareng untuk melayani bagian Barat Ibukota,” tambahnya.
Untuk penyediaan peralatan pendukung, PLN menyiagakan Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Kabel Bergerak (UKB), Genset, UPS dan mobil crane untuk memastikan percepatan pemulihan pasokan listrik. Sedangkan untuk menembus wilayah terendam banjir, PLN menyediakan perahu karet untuk memastikan keamanan instalasi listrik dan keselamatan masyarakat.
“Kami akan berkoordinasi intens, baik melalui call center 112 dan juga melalui WAG Utilitas dan Siaga Banjir sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan. Selain itu, kami juga menjalin kerjasama operasi dengan pihak eksternal BNPB, BPBD, BMKG, JAKARTA SIAGA BENCANA 112, DAMKAR, RUMAH SAKIT serta instansi terkait,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka