Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Eko sudah menyiapkan stok bahan yang diperkirakan banyak dipilih pelanggan. Selain atribut bernuansa politik, permintaan pakaian olahraga dari instansi pemerintah juga meningkat.

Meski begitu, Eko mengaku tetap berhati-hati dalam menerima pesanan. Dia pernah mempunyai pengalaman kurang menyenangkan pada pemilu 2014 lalu karena ada calon legislatif yang tidak melunasi pembayaran hingga saat ini.

“Jadi sekarang saya memberlakukan aturan, harus bayar uang muka 50 persen dari total harga. Ini soal bisnis. Kalau tidak seperti itu, bisa bangkrut,” kata pengusaha yang akrab disapa Eko Syailendra.

Menurut Eko, peluang usaha percetakan masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kemajuan Kotawaringin Timur, berimbas pada meningkatnya permintaan produk-produk percetakan.

Kendala saat ini adalah makin ketatnya persaingan sehingga masing-masing pelaku usaha menerapkan standar harga berbeda. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi pelaku usaha yang baru merintis dengan modal terbatas.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid