Dia juga menyarankan jika perlu disediakan tempat ibadah berupa mushala tambahan karena faktanya, antrean berjubel bukan hanya di toilet, tapi juga di mushala/masjid di rest area. Hal ini juga menjadi pemicu kepadatan traffic di rest area, dan akhirnya memicu kemacetan.

Sebagai tambahan, lanjut dia, pengelola SPBU harus menertibkan truk-truk besar yang parkir di area SPBU yang juga sebagai rest area. Hal ini dikarenakan truk-truk tersebut seringkali mengganggu kelancaran lalu lintas saat mengisi BBM maupun warga yang hendak ke rest area.

“Pastikan tidak terjadi antrean panjang saat mengisi BBM di SPBU. Ekor antrean itulah yang biasanya memicu kemacetan hingga badan jalan tol,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, rest area di jalan tol yang sudah melebihi kapasitas, maka harus ditutup dan dialihkan pada rest area berikutnya, sampai kondisi lalu lintas mencair kembali.

“Pengelola jalan tol juga harus mengontrol harga makanan dan minuman, agar para pemilik warung tidak menjadikan aji mumpung, mengenakan harga pada konsumen seenaknya. Daftar harga harus dicantumkan pada daftar menu,” katanya.

Ant

(Wisnu)