Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo untuk melaporkan mutasi perwira tinggi (pati) Polri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/9). Kapolri memastikan mutasi sejumlah perwira tinggi Polri termasuk Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso yang akan bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, kelompok radikal belakangan kerap menebar ancaman. Sasaran mereka adalah tempat-tempat seperti objek vital dan pusat keramaian.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun mengatakan, saat ini pihaknya telah mengindentifikasi sembilan kelompok radikal yang menebar ancaman teror.

Menurutnya, kelompok yang berbeda itu kini telah berkomunikasi dan tidak menutup kemungkinan telah berafiliasi untuk melancarkan serangkaian teror.

“Merujuk situasi saat ini sekarang kelompok radikal itu kan sudah banyak. Untuk kelompok besar ada sembilan. Bisa saja mereka mengatakan satu sama lain tidak berhubungan, tetapi sekarang ini zamannya sudah moderen sudah bisa berkoneksi antara satu dengan lainnya,” kata Kapolri di Polda Metro Jaya, Rabu (23/12).

Perwira Akademi Kepolisian angkatan 1982 ini mengatakan, tidak mungkin jika kelompok radikal ini mengklaim tidak ada hubungannya dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

“Tidak mungkin kelompok itu mengaku tidak ada hubungannya dengan ISIS tetapi secara perorangan mereka bisa komunikasi satu sama lainnya jaringan itu meluas karna memang ideologinya hampir sama‬,” kata mantan Kapolda Jawa Timur ini.

Ketika ditanya apa saja sembilan kelompok yang berhasil teridentifikasi tersebut, mantan Kabaharkam Polri ini tidak menjawab secara rinci.

“Banyak, ada Media Intim Indonesia Timur, Media Intim Indonesia Barat, Laskar Jodo, Jamaah Ashasorutauid, Daulah Islamiyah Nusantara, banyak ada sembilan kalo nggak salah‬,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby