Polisi berbaris pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2015 untuk pengamanan Natal dan tahun baru di Mapolda Jateng, di Semarang, Rabu (23/12). Polda Jateng menyiapkan sebanyak 8.685 personel dan memprioritaskan pengamanan ekstra pada 173 dari 2.888 gereja di Jawa Tengah saat perayaan Natal 2015. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/nz/15.

Jakarta, Aktual.com – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan meningkatkan pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 (Nataru) dengan mengerahkan dua pertiga personilnya serta memperketat sejumlah objek vital (Obvit).

“Untuk pengamanan Natal, personil yang dikerahkan masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sekitar dua pertiga kekuatan,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Minggu (18/12).

Dua pertiga kekuatan yang dikerahkan Polda Sulsel yakni sebanyak 12 ribu personel yang meliputi 24 kabupaten dan kota. Semua personel disemua fungsi dan tingkatan baik yang bertugas di Polda, Polrestabes, Polres dan Polsek serta Brimob juga terjun langsung.

Dicky mengatakan, pengerahan personel kepolisian pada semua fungsi itu dilakukan agar masyarakat khususnya yang beragama Kristen dan Katolik bisa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk tanpa gangguan keamanan.

Pengamanan objek vital itu meliputi pengamanan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Makassar, bank-bank, pusat perbelanjaan moderen (mal), pasar dan tempat ibadah lainnya.

“Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas di tempat-tempat strategis seperti tempat hiburan, pusat perbelanjaan, lokasi pariwisata,” katanya.

Sedangkan pada kegiatan malam pergantian tahun di mana hampir seluruh lapisan masyarakat begitu antusias dalam merayakannya juga memerlukan pengamanan.

“Tugas polisi adalah sebagai pengamanan, pelindung dan pengayom masyarakat. Makanya, kita ingin memberikan rasa aman kepada semua warga Makassar,” jelasnya.

Pada pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 ini pihaknya memfokuskan pengamanan sejumlah tempat ibadah, objek vital, pelayanan dan keramaian lainnya.

Pengamanan sendiri akan dilakukan dengan dua cara yakni pengamanan terbuka dengan penyiagaan personel yang berpakaian dinas lengkap serta pengamanan tertutup dengan cara “mobile” yang dilakukan petugas berpakaian sipil.

“Untuk wilayah rawan, tentu ada tiga personel. Sementara untuk yang gangguan kamtibmasnya rendah kita menempatkan dua personel saja,” terang mantan Direktur Sabhara Polda Kepri tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka