Jakarta, aktual.com – Jelang pemilihan kepala daerah yang akan dilakukan serentak disejumlah daerah pada 27 Juni nanti kian memanas, para kontestan melakukan berbagai manuver politiknya dalam rangka menaikan elektabilitas maupun sebaliknya.
Sekertaris Fraksi Demokrat DPR RI Didik Mukrianto mengamini adanya habit budaya politik yang tidak sehat dengan menebar isu yang menyudutkan lawan politik dalam kontestasi.
Hal itu menanggapi adanya laporan dugaan korupsi calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjabat sebagai menteri sosial pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Tuduhan itu menunjukan tingkat kepanikan yang tinggi, karena jagonya berpotensi kalah dan tidak bisa lagi secara rasional di tingkatkan,” kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/6).
Masih dikatakan dia, isu tersebut bisa jadi sebagai upaya-upaya untuk membunuh karakter para pendukung termasuk para Parpol pendukung Paslon Khofifah-Emil yang semakin solid membangun koalisi dan mendapat kepercayaan rakyat.
Tidak menutup kemungkinan juga, sambung Didik, isu tersebut dihembuskan menyusul momentum banyaknya tokoh, kepala daerah yang diusung Parpol pengusung Paslon lain yang terseret persoalan hukum dan ditangkap KPK .
“Saya yakin ini juga menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan keyakinan masyarakat Jatim berpindah ke Khofifah-Emil. Masyarakat Jatim sangat paham dan tahu bahwa Khofifah-Emil adalah Paslon Gubernur dan Wakil Gunernur yang berintegritas, punya dedikasi, komitmen, bersih dan amanah. Faktor itulah yang saya duga, ada pihak tertentu yang ingin mencoba mencari peruntungan dengan cara kotor,” papar anggota komisi III DPR RI itu.
Bahkan, ia mengatakan sangat mungkin isu yang sengaja dihembuskan, sebagai cara-cara untuk menutup aib karena sudah terendus atau ketahuan masyarakat Jatim.
“Masyarakat Jawa Timur, sudah paham akan semua peta dan pertarungan yang tidak sehat dan dengan cara- cara kotor yang tidak tertutup akan dilakukan untuk menjegal Khofifah-Emil,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang