Jakarta, Aktual.com-Pemilu Malaysia yang rencananya bakal digelar Mei 2018 diperkirakan akan berlangsung panas paska mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyatakan kesiapannya mencalonkan diri sebagai peserta pemilu.

Menurut laporan dari portal berita The Star, Mahathir Mohamad rencananya akan berpasangan dengan Wan Azizah Wan Ismail, istri mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim, melalui Pakatan Harapan melawan inkumben PM Najib Tun Razak.

Najib pun merespon rencana tersebut dengan melontatkan kritikan atas pencalonan Mahathir karena dinilai inkar janji. Pasalnya kala masih menjabat, menurut Najib, Mahatir menyebut dirinya akan berhenti berpolitik dan istirahat menikmati hari tua.

“Pilihan calon oposisi memperlihatkan betapa rapuh kepemimpinannya jika dibiarkan memerintah negara, karena calon Perdana Menteri itu ingin menjabat hanya sementara,” sebut Najib seperti dikutip dari Bisnis.com di Jakarta, Minggu (25/2).

Bahkan sebut Najib, mantan perdana menteri itu melanggar janji karena akan menyerahkan jabatan tersebut ke Pakatan yang secara de facto dipimpin oleh Datuk Seri Anwar Ibrahim yang baru keluar dari penjara.

Najib melanjutkan, Mahathir pun sempat menyebutkan jika dia tidak akan pernah membiarkan seorang pria dengan moral yang buruk memimpin negara.

Anwar Ibrahim dijebloskan ke penjara di masa kepemimpinan Mahathir lantaran dituduh korupsi dan melakukan tindak asusila terhadap pembantunya. Tudingan itu berkali-kali ditolak oleh Anwar dan pendukungnya, tetapi pengadilan Malaysia menyatakan dia bersalah dan harus masuk bui.

“Bahkan Mahathir pernah mengatakan bahwa Anwar sudah terlalu tua untuk memimpin negara,” kata Najib. “Jika Mahatir ingkar janji, PKR akan memberontak melawan dia untuk mengambil kekuasaan.”

Mahathir Mohamad, kini berusia 92 tahun, dan menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun. Dirinya mengundurkan diri pada 2003.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs