Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni saat menghadiri kampanye akbar Satukan Jakarta di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (11/2). Kampanye akbar ini bertujuan untuk menyatukan tekad, hati, pikiran dan perjuangan untuk Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni saat menghadiri kampanye akbar Satukan Jakarta di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (11/2). Kampanye akbar ini bertujuan untuk menyatukan tekad, hati, pikiran dan perjuangan untuk Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY mengaku tak rela, jika negara yang dibangun dengan segala jerih payah dan pengorbanan kemudian dirusak oleh tangan-tangan yang serakah dan tidak bertanggung jawab.

“Kita semua tidak rela. Semoga Allah Swt, Tuhan yang Maha Kuasa, mengabulkan doa dan permohonan kita agar Pilkada Jakarta ini benar-benar berjalan dengan aman, tertib dan lancar, serta jujur dan adil,” ujar SBY ketika mengunggah sebuah tulisan berjudul “Rakyat Jakarta Memilih” melalui akun Facebook resminya, Sabtu (11/2) malam.

Secara garis besar melalui tulisan yang cukup panjang, SBY selaku ayah dari calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono itu mengungkapkan harapannya agar rakyat Jakarta tidak salah dalam memilih pemimpin.

“15 Februari 2017 akan menjadi hari yang bersejarah. Jika pilihan kita salah, kita akan ‘menderita’ selama lima tahun ke depan,” kata SBY sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat itu.

SBY berharap rakyat Jakarta tidak tergoda oleh iming-iming uang dalam menentukan pilihannya, karena pemberi maupun penerimanya akan mendapatkan hukuman.

Dia juga mengingatkan kepada rakyat Jakarta agar melaporkan kepada Bawaslu dan pihak-pihak yang berwajib apabila merasa menerima ancaman dalam menentukan pilihan.

“Marilah, sekali lagi, kita jadikan pilkada Jakarta ini sebagai wahana demokrasi yang baik. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak baik, yang merusak rasa keadilan dan hak-hak rakyat kita.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu