Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini mengalami penguatan tipis. Hal ini terjadi akibat USD yang melemah karena merespon dingin pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.303, atau terapresiasi 5 poin dari penutupan kemarin di angka Rp13.308. Rupiah sendiri kemudian kian naik, terlihat di 1 jam pertama bisa berada di posisi Rp13.294.

Menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, laju rupiah pada hari ini akan sangat terimbas pergerakan laju USD menjelang adanya pertemuan dari The Fed.

“Kendati dibuka menguat, pelaku pasar tetap waspada. Masih ada potensi pelemahan. Dan diharapkan laju rupiah tidak membuka peluang pelemahan lanjutan,” jelas dia, di Jakarta, Selasa (13/6).

Pasalnya, kata dia, di sepanjang perdagangan hari ini, laju rupiah diperkirakan akan kembali variatif melemah, makanya perlu adanya perlawanan untuk mengangkat rupiah.

Analisa Reza itu mengacu pada laju rupiah kemarin yang ditutup melemah. Bahkan adanya berita kenaikan satu tingkat level industri manufaktur Indonesia tampaknya belum sepenuhnya direspon positif pelaku pasar, sehingga laju rupiah tetap berada di teritori merah.

Terlebih, kata dia, pelaku pasar juga merespon negatif perkiraan Bank Indonesia (BI) yang memproyeksi akan adanya kenaikan inflasi di tahun 2017 yang mencapai 4,36 persen jauh di atas capaian 2016 lalu sebesar 3,02 persen.

“Hal itu terjadi karena tekanan harga yang di atur Pemerintah. Sehingga, dengan adanya kenaikan inflasi tentu akan memberikan sentimen negatif pada rupiah,” terang dia.

Pelaku tetap harus mencermati berbagai sentimen tersebut dan harus cepat antisipasi jika masih adanya peluang pelemahan.

“Diperkirakan, rupiah akan bergerak di level support dengan kisaran Rp13.320, dan untuk tingkat resisten akan berada di rentang Rp13.285,” pungkas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka