Jakarta, Aktual.com- Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, dikenal dengan sebutan OPEC+, dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Rabu ini, membahas strategi produksi mereka.
Para pedagang di bursa minyak juga terus mengikuti laporan kerusakan akibat badai Ida di Gulf Coast Amerika Serikat.
Biro Keselamatan dan Penguatan Lingkungan AS pada Selasa, memperkirakan hampir 93,7 persen kegiatan produksi minyak dan sekitar 94,5 persen produksi gas alam di Teluk Meksiko saat ini dihentikan yang mengakibatkan turunya harga.
Harga minyak turun pada Rabu (1/9), ketika investor menunggu pertemuan penting dari negara-negara produsen minyak utama dunia.
Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 71 sen dolar menjadi 68,50 dolar AS per barel pada perdagangan di New York Mercantile Exchange.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun 42 sen, dan ditutup pada 72,99 dolar AS per barel di perdagangan London ICE Future Exchange.
“Sejauh ini, prospek penurunan minyak mentah dari kilang-kilang AS di saat badai Ida dan ekspansi produksi minyak OPEC+ tidak membebani harga,” kata Carsten Fritsch, analis energi Commerzbank Research, Selasa (31/8) kemarin.
Dalam catatannya ia menambahkan “data cadangan yang akan segera keluar tentu saja akan dipengaruhi secara signifikan oleh badai tersebut.”
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra