Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin pasca bertahannya BI rate pada level 7,5 persen direspon dingin oleh pelaku pasar. Hal ini dilihat dari aktivitas transaksi yang tidak banyak dilakukan pelaku pasar.
“Pelaku pasar pun lebih banyak terimbas aksi wait and see terhadap jelang pertemuan dua hari The Fed, seperti halnya laju bursa saham Eropa dan AS sebelumnya yang berakhir di zona merah,” ujar kepala risetdari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Di lain sisi, penguatan mayoritas bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali menguatnya laju Rupiah belum mampu mengimbangi aksi profit taking pada IHSG.
Pada perdagangan Kamis (19/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.400-5.407 dan resisten 5.427-5.437. Menurutnya, laju IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan, meski dirinya berharap hanya terbatas seiring masih maraknya aksi jual.
“Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda, terutama jika hasil keputusan The Fed belum mengindikasikan kenaikan Fed Fund Rate dalam waktu dekat,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















