Jakarta, Aktual.com – Pergerakan dollar Amerika Serikat (USD) mulai bergerak menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya, termasuk terhadap rupiah seiring dengan adanya pidato pertama Presiden AS Donald Trump.

“Kondisi itu akan memukul rupiah di tengah yang mulai naik. Makanya tetap cermati berbagai sentimen yang berpotensi menghambat kenaikan lanjutan rupiah,” jelas analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis (12/1).

Sebetulnya, menurut Reza, bagi USD sendiri banyak pelaku pasar yang menahan diri saat menanti isi pidato Trump itu yang akan lebih detil membahas program pro growth ekonomi AS. Namun sayangnya, bagi rupiah minim sentimen positif, sehingga terus melemah.

“Pada perdagangan kemarin, laju rupiah sempat naik meski di akhir perdagangan kembali melemah. Pelaku pasar masih antisipasi jelang pidato tersebut. Makanya, tetap pantau sentimen yang dapat mengubah arah rupiah,” terang Reza.

Terlihat di perdagangan kemarin, penguatan indeks USD di pasar valas Asia sempat menguat 0,2% ke level 102,18. Sementara, EUR melemah 0,1% terhadap USD di level US$1,05. Lalu, GBP pun juga terlihat melemah 0,1% ke level US$1,22. Begitupun dengan laju AUD dan NZD yang bergerak flat.

Untuk itu, hasil dan reaksi atas pidato Trump tersebut nantinya akan menentukan arah USD ke depannya.

“Dan diperkirakan rupiah akan bergerak di level support dengan kisaran Rp13.338 dan tingkat resistennya akan berada di rentang Rp13.260,” jelas dia.(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid