Jakarta, Aktual.com – Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin telah menumbangkan pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Siaful Hidayat patut menjadi pelajaran berharga untuk petahanan yang akan ikut di Pilkada serentak di 2018 nanti.
“Jangan terlalu membanggakan kinerja, capaian dan prestasi yang hanya berbasis kebahagian data statistik dan angka semata,” kata Penagamat Politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (4/5).
“Jangan mengecewakan rakyat dengan mengabaikan kehendak dan keinginan rakyat. Dan jangan bermain di zona maha sensitif yang memantik sentimen negatif, polemik dan memantik kebisingan.”
Dia mengingatkan bagaimana sosok Ahok yang secara kasat mata tidak akan kalah sebagai incumbent melawan penantangnya dengan tingkat kepuasan 75 persen. Untuk itulah, menjadi pelajaran penting bagi para petahana yang akan bertarung kembali di Pilkada.
“Petahana juga penting memastikan capaian kinerja, janji kampanye yang ditagih rakyat dan prestasinya diketahui dengan baik oleh masyarakat.”
Setidaknya, kata Ipang, ada dua variabel yang menyebabkan masyarakat tidak puas terhadap kinerja incumbent, pertama incumbent sudah bekerja keras luar biasa namun masyarakat tidak pernah mengetahui apa yang sudah dikerjakannya.
“Dan, kedua, miss persepsi atau sintemen negatif yang tidak dicounter jauh-jauh hari, alias dibiarkan isu tersebut bergerak bebas, sehingga masyarakat tidak puas. [Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Wisnu