“Fokus saja pada program-program yang akan ditawarkan untuk rakyat Indonesia, bukan justru terjebak pada wacana yang penting ganti presiden,” tambahnya.
Selain itu kata Agus bahwa situasi politik Indonesia yang semakin meresahkan adalah perlakuan elit politik dan tokoh bangsa yang mulai menghargai dan menghormati ulama secara tidak objektif. Ia menyayangkan perlakuan elit politik yang mengukur ketokohan seorang ulama hanya berdasarkan kesamaan pilihan politik.
“Jika pilihan politiknya sama (ulama) akan disanjung-sanjung, namun jika tiba-tiba berbeda pilihan akan dibully habis-habisan,” ujarnya.
Di samping itu ia juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam mencerna informasi yang beredar, terutama berita hoax di media sosial. Ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI meski gejolak politik semakin tidak terkendali.
“Era milenial sangat mempermudah kita dalam mengakses informasi apapun. Tapi satu prinsip yang harus kita ingat bahwa isu apapun yang beredar di luar sana, kita harus tetap mengedepankan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid