Jakarta, Aktual.com — Petugas Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Utara dan Sudin Sosial Jakarta Selatan menjaring 65 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial yang 46 orang diantaranya merupakan pekerja seks komersial (PSK) dalam penjangkauan pada Sabtu dinihari.
“Penjaringan malam hari dilakukan menanggapi banyaknya warga yang mengeluhkan bahwa di beberapa titik seperti Ancol dan Penjaringan banyak PSK yang `mangkal’ dan meresahkan warga sekitar,” tutur Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara, Adji Antoko, Sabtu (4/6).
Sementara itu, target penjangkauan malam hari di Jakarta Selatan yakni kawasan Blok M di Jalan Falatehan dan lintasan Melawai, dimana terdapat banyak kafe yang sering dijadikan tempat mangkal para PSK.
“Anehnya ada yang mengaku sebagai suami PSK yang dijaring. Dia bawa surat nikah, tapi lucunya mereka berdua tidak mempunyai KTP. Ini jelas modus. Mana ada orang bawa-bawa surat nikah ke mana-mana,” kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan Mursyidin.
Saat menggeledah tas para PSK, petugas menemukan kondom sehingga mereka dianggap memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kesehatan.
Kendala dalam proses penjangkauan PSK di kawasan Blok M, menurut Mursyidin, yakni kerjasama para PSK dengan agen atau yang kerap disebut ‘anjelo’.
“Jadi ketika petugas datang para ‘anjelo’ langsung kabur membawa PSK dengan motornya” ujar dia.
Para PSK yang dijangkau berasal dari berbagai daerah mulai dari Indramayu, Sukabumi, Bogor, Lampung, dan Jakarta.
Dalam penjaringan yang dilakukan untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi warga Jakarta menjelang bulan Ramadhan, Dinas Sosial DKI juga melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian, serta TNI.
“Penjangkauan ini sifatnya masih pemanasan, artinya seluruh sudin di lima wilayah kota selanjutnya akan mengintensifkan penjangkauan baik siang dan malam sahingga warga Jakarta bisa menikmati bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa dengan khusuk,” ungkap Mursyidin.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara