Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.723 lembar, terjadi penurunan sebesar 25 persen di tahun ini.

“Kalau secara umum, jumlah uang palsu yang ditemukan sangat kecil prosentasenya jika dibandingkan dengan total jumlah uang yang beredar,” katanya.

Sebagai upaya untuk meminimalisasi peredaran uang palsu di wilayah Jawa Tengah, pihaknya menyatakan Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah.

“Selain itu secara terjadwal kami juga menyosialisasikan cara memperlakukan uang rupiah dengan baik,” katanya.

Dia mengatakan sosialisasi tersebut dilakukan di sejumlah titik, di antaranya di pasar, perbankan, terminal, stasiun, dan pusat keramaian lainnya.

“Termasuk juga mengadakan sosialisasi kepada kalangan akademisi, berbagai komunitas maupun langsung kepada para aparat penegak hukum,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka