Pembeli berbelanja daging sapi di Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (23/5). Menjelang tradisi meugang atau hari memotong ternak Ramadan di Aceh, harga daging sapi di daerah itu mulai naik dari Rp120.000 per kg menjadi Rp130.000 per kg. ANTARA FOTO/Ampelsa/16

Jakarta, Aktual.com — Satu hari menjelang ramadhan yang diperkirakan jatuh pada hari Senin (7/6), sejumlah harga bahan pokok pangan menjadi sorotan utama publik. Untuk harga daging sapi sendiri saat ini bercokol pada kisaran harga Rp 110 ribu sampai Rp 130 ribu. Kenaikan harga daging sapi sendiri bukan karena disebabkan menjelang bulan suci ramadhan, akan tetapi harga daging sapi sudah meninggi sejak 19 Januari 2015 lalu.

Menurut Ketua Komite Daging Sapi DKI Jakarta, Sarman Simonjorang bahwa kenaikan harga daging sapi itu disebabkan pasokan daging yang tidak berjalan lancar untuk mencukupi permintaan masyarakat yang cukup tinggi.

“Kemudian stock yang ada juga dikhawatirkan tidak terjamin cukup,” ucapnya saat dihubungi Aktual.com, Jakarta, Minggu (6/5).

Di bulan puasa ini, Sarman melihat, bahwasanya harga daging akan tetap tinggi dikarenakan pemerintah lambat untuk mengambil antisipasi kebutuhan daging di pasaran.

“Pemerintah baru beberapa hari yang lalu memberikan kuota impor, menurut hemat kami, itu sudah telat. Harusnya, dilakukan dari bulan-bulan yang lalu. Sehingga barang itu sampai sebelum Ramadhan bahkan, kalau bisa seminggu sebelum bulan Ramadhan, jadi pasar bisa merespon positif, permintaan ada dan suplainya juga lancar gitu,” ujar dia.

Baru dibukanya kran impor sebesar 27.000 ton daging sapi oleh pemerintah saat menjelang Ramadhan, menurut Sarman, pemerintah hanya mencoba mengendalikan harga daging yang tinggi menjelang Idul Fitri.

“Artinya itu hanya untuk stabilisasikan menjelang idul fitri. Tapi untuk awal bulan puasa ini kelihatan belum, masih stabil tinggi,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid