Saat ini pun kata ia, beberapa pedagang sudah menaikkannya bervariasi antara Rp115 ribu-Rp120 ribu, namun kenaikan itu tidak merata dan hanya terjadi jika permintaan tinggi.

Ia berharap, harga itu tidak terus tinggi jelang bulan puasa yang semakin dekat.

Sementara itu, Ikul Lakoro, pedagang daging sapi di Desa Titidu Kecamatan Kwandang mengaku, kenaikan harga daging sapi berpotensi terjadi jelang bulan puasa.

Hal itu didominasi karena mahalnya harga ternak sapi di daerah itu. Ia mengatakan, rata-rata per hari menyembelih dua ekor sapi atau sesuai permintaan.

“Kadang-kadang, jika permintaan sedikit, kami hanya menyembelih satu ekor sapi, namun jika permintaan tinggi khususnya jelang hari pertama bulan puasa, bisa menyembelih hingga 4-5 ekor sapi,” ujarnya.

Ia pun berharap, harga ternak sapi tidak naik agar harga daging sapi bisa stabil sesuai harapan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara