Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Berdasarkan kurs tengah BI, pada penutupan perdagangan kemarin laju Rupiah kembali mengalami pelemahan setelah merespon imbas penguatan laju USD seiring masih melemahnya sejumlah harga komoditas. Di tengah masih berlangsungnya rapat The Fed, berbagai spekulasi muncul sehingga laju indeks US$ masih bergerak positif. Rupiah pun ikut terkena imbasnya.

“Pelemahan Rupiah cenderung tipis seiring masih adanya pelaku pasar yang menahan transaksi jelang rapat The Fed. Laju Rupiah pun turut menunggu kepastian akan rapat The Fed tersebut,” ujar kepala riset NKHSI, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (29/10).

Menurutnya, jika The Fed kembali menunda kenaikan suku bunganya maka indeks USD akan menurun dan dapat memberikan imbas positif bagi Rupiah.

“Masih adanya ketidakpastian maka pelaku pasar tetap cermati sentimen yang akan muncul. Laju Rupiah diperkirakan berada di bawah target support 13.634. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia di kisaran Rp13.650-13.618,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka