Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak melemah menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.
IHSG dibuka melemah 8,57 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.737,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2 poin atau 0,21 persen ke posisi 946,49.
“Pada hari ini, akan rilis data suku bunga acuan, kami memproyeksikan Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75 persen,” tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (26/5).
Bank Indonesia menyelenggarakan RDG bulanan Mei 2023 pada Rabu dan Kamis (24-25 Mei) ini. Pada RDG bulan sebelumnya, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen setelah terakhir menaikkan bunga acuan pada Januari 2023.
Suku bunga deposit facility pun tetap dipertahankan pada level 5 persen dan suku bunga lending facility tetap di posisi 6,5 persen.
Dari eksternal, bursa ekuitas AS ditutup turun pada Rabu (24/5/2023) karena belum adanya kesepakatan antara Gedung Putih dan perwakilan Partai Republik tentang peningkatan plafon utang AS.
Kurangnya kemajuan untuk rencana meningkatkan batas utang pemerintah AS sebesar31,4 triliun dolar AS menjelang tenggat waktu 1 Juni, membebani pasar karena risiko gagal bayar semakin besar.
Indeks Dow Jones turun 0,77 persen menjadi 32.799,92, S&P 500 kehilangan 0,73 persen menjadi 4.115,24, dan Nasdaq Composite melemah 0,61 persen menjadi 12.484,16.
Selanjutnya, fokus tertuju pada kebijakan yang diambil oleh bank sentral AS The Federal Reserve pada Juni mendatang. Pasar mengharapkan bank sentral menghentikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada pertemuan 13-14 Juni. Dari risalah pada pertemuan Fed 2-3 Mei lalu, Federal Reserve menunjukkan tanda-tanda dovish.
Selanjutnya, bursa ekuitas Eropa ditutup lebih rendah pada Rabu (24/5), terbebani oleh sedikitnya kemajuan akan negosiasi plafon utang AS. Stoxx 600 indeks ditutup 1,8 persen lebih rendah.
Data ekonomi yang dirilis menunjukkan adanya penurunan angka inflasi Inggris secara tahunan, dari 10,1 persen (yoy) pada Maret menjadi 8,7 persen (yoy) pada April.
Sebelumnya, Inggris dilanda lonjakan harga energi, yang menyebabkan tingginya inflasi. Saat ini, dengan adanya jaminan harga energi dari pemerintah, dan normalisasi harga energi, membuat inflasi terus melandai.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat, 96,9 poin atau 0,32 persen ke 30.779,6, indeks Hang Seng turun 291,13 poin atau 1,52 persen ke 18.824,8, indeks Shanghai melemah 5,13 poin atau 0,16 persen ke 3.119,62, dan indeks Strait Times terkoreksi 11,52 poin atau 0,36 persen ke 3.202,69.