Menurut Gatot, sikap netralitas, rasa waspada dan mawas diri terhadap segala ancaman adalah dua hal yang sangat penting untuk mewujudkan efektivitas kerja TNI. “Kedua Hal ini sekaligus menjadi penyangga utama bagi tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI yang baru Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjamin akan netralitas TNI pada penyelenggaran pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Hadi bertekad membangun TNI yang profesional, independen dan modern.
“Memasuki tahun politik yang merupakan proses demokrasi, TNI akan memegang teguh netralitas dari atas sampe bawah. Demikianpun pengamanan pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 harus mengutamakn asas hukum dan perundangan-undangan yang berlaku,” kata Hadi.
Hadir pada acara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ade Supandi.
Tampak pula Wakil Kapolri Safruddin, Kepala BNN Budi Waseso dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Gatot resmi mengakhiri jabtannya sebagai Panglima TNI, ditandai dengan serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmntyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.