Jakarta, Aktual.com — Kelompok pertama jemaah Umrah dari Malaysia telah tiba di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di kota Madinah.
Menteri Haji Arab Saudi, Bandar Hajjar, mengatakan, bahwa memastikan keamanan para jemaah. Itu adalah kebijakan atau prioritas yang utama dari pemerintah Saudi.
Kedutaan Saudi di beberapa negara (termasuk di Indonesia, red) tidak mengenakan biaya apapun untuk penerbitan visa Haji dan Umrah. Itu karena Kerajaan Saudi menghabiskan miliaran Riyal setiap tahun untuk memfasilitasi ibadah Haji dan Umrah.
Hajjar kembali mengatakan, bahwa pihaknya telah mengaktifkan seluruh sistem E-Hajj untuk memfasilitasi prosedur dan menawarkan layanan yang memadai serta cepat untuk para Jemaah yang datang dari berbagai negara di seluruh dunia.
Dia menegaskan, bahwa pelaksanaan jalur elektronik untuk layanan Umrah menjadi hal utama. Sistem ini membantu dalam memperoleh visa, selain fitur layanan lainnya, yang meningkatkan jumlah jemaah Umrah dari enam juta pada tahun 2014 lalu, sekaligus mengurangi jumlah jemaah ilegal.
Kementerian Saudi juga telah menyusun rencana operasional yang komprehensif untuk Umrah musim ini, yang dimulai bulan ini dan akan berakhir pada bulan Juli 2016.
Sebanyak 41 perusahaan yang terlibat dalam pelayanan Haji dan Umrah dengan 3.500 agen perjalanan di luar Kerajaan Saudi, yang bekerja di 81 negara.
Kementerian Saudi juga telah menerima penghargaan global karena berbagai aspek teknis serta menuai hasil positif yang terus meningkat dengan tingkat kinerja Umrah perusahaan yang baik, dalam menghilangkan agen perjalanan Haji (Travel Haji dan Umrah) yang tidak resmi. (Sumber: Arab News)
Artikel ini ditulis oleh: