Warga menyeberang sungai menggunakan eretan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (21/10/2016). Jauhnya jarak jembatan penyeberangan, membuat warga memilih menggunakan jasa transportasi alternatif tersebut, hingga kini masih menjadi alat transportasi warga sekitar.

Padang Aro, Aktual.com – Sebanyak 400 orang di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, Sumatera Barat masih terisolasi akibat banjir yang memutuskan jembatan gantung di tiga titik. Warga yang terisolasi itu dari 90 kepala keluarga.

“Warga yang terisolasi tersebut sudah dibantu makanan oleh pemerintah untuk sementara,” kata Camat Pantai Cermin Kabupaten Solok, Syaiful Anwar, saat dihubungi, Sabtu (7/1).

Disampaikan, 400 warga tersebut itu berada di tiga lokasi yaitu Surian Tigo Jorong Tambang, Jorong Kulemban Nagari Surian serta Muaro Sei Indarung Nagari Lolo. Ketiga daerah itu hanya dihubungkan jembatan gantung.

Dimana karena curah hujan dalam tiga hari terakhir cukup tinggi membuat aliran beberapa sungai meluap dan menghanyutkan jembatan tersebut. Warga terisolir saat ini sangat membutuhkan bahan makanan sebab mereka tidak bisa keluar.

Selain mengahnyutkan jembatan penghubung, luapan sungai juga merusak tiga unit rumah warga di Sei Indarung. Hingga kini Camat Pantai Cermin tengah melakukan pendataan dilapangan.

Wali Nagari Surian Edi Madrin menyatakan, warga yang terisolasi berada di Jorong Tambang sebanyak 55 KK dengan 215 jiwa dan Kulemban 17 KK 56 jiwa. Adapun rumah yang rusak tersebut merupakan rumah permanen dan menghanyutkan barang-barang milik warga.

“Sementara penghuni rumah diungsikan ke posko utama,” ucapnya.

Anggota DPRD Solok Gusnadi sebelumnya mengatakan, pemerintah setempat harus bergerak cepat dalam menangani masalah banjir ini.

“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah setempat dan mendesak mereka supaya cepat menuntaskan permasalahan ini sehingga warga bisa beraktifitas kembali,” kata dia. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh: