Jembatan penghubung antara ponton speed boat dengan dermaga utama di Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali ambruk.

Denpasar, Aktual.com – Jembatan penghubung antara ponton speed boat dengan dermaga utama di Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali ambruk pada Kamis (15/12) sore.

Sebanyak 35 orang penumpang berjatuhan ke laut sesaat setelah jembatan tersebut ambruk.

“Ambruknya jembatan penghubung antara dermaga utama dan ponton speed boat itu disebabkan karena kelebihan muatan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12).

Bayu menjelaskan awalnya para penumpang yang didominasi Warga Negara Asing (WNA) itu tengah menunggu giliran untuk memasuki speed boat Semabu Hills yang akan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.

Namun, tiba-tiba jembatan penghubung antara dermaga utama dan ponton ambruk. Saat itu sekitar 35 orang penumpang mencoba melintasi jembatan secara bersamaan.

“Sehingga menyebabkan jembatan ambruk dan penumpang berjatuhan ke laut yang menyebabkan kepanikan dan beberapa penumpang mengalami luka ringan,” ujarnya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membenarkan jembatan penghubung di Pelabuhan Banjar Nyuh ambruk. Suwirta menyebut pelabuhan tersebut baru saja selesai dibangun oleh Kementerian Perhubungan.

“Jadi pelabuhan itu baru saja selesai, dibangun dan sudah diuji coba. Lebih jelas bisa bertanya kepada Kepala UPP-nya tentang itu,” kata Bupati Suwirta, saat dihubungi Kamis (15/12) malam.

Suwirta menyebut jembatan itu ambruk akibat over kapasitas karena para penumpang speed boat secara bersamaan berdiri di atas jembatan penghubung tersebut.

“Over kapasitas, saya tadi sudah sempat nelpon UPP Nusa Penida. Jadi disampaikan sudah diberikan (untuk) mencoba (jembatan). Tapi penumpangnya 55 (orang) mereka tidak bergerak sehingga berat sekali, akhirnya roboh,” ujarnya.

“Tidak ada korban, cuma wisatawan nyemplung ke laut dan syukur lautnya dangkal, cuma ada handphone yang rusak karena nyemplung ke laut,” kata Suwirta menambahkan.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra