Jakarta, Aktual.com – Sebuah jembatan runtuh mengakibatkan tiga pelajar yang lewat jembatan itu tercebur ke dalam sungai. Jembatan tersebut berada di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut).
“Jembatan yang menghubungkan wilayah Jikotamo dengan Kampong Buton itu kondisinya sudah retak sejak banjir bandang pada tahun 2016. Sejak saat itu jembatan berkonstruksi beton sepanjang 50 meter ini hanya bisa dilewati orang yang berjalan kaki,” ujar Budi, warga Pulau Obi di Malut, Selasa (17/10).
Namun, ada pula pengendara sepeda motor yang memaksakan diri melewatinya karena tidak ada jembatan alternatif yang menghubungkan wilayah Jikotamo dengan Kampong Buton dan sejumlah desa di sekitarnya.
“Wilayah Pulau Obi sejak Senin malam hingga Selasa siang diguyur hujan lebat sehingga permukaan air di sungai naik dan arusnya cukup deras, mungkin inilah yang mengakibatkan jembatan runtuh, apalagi kondisinya memang sudah retak,” katanya.
Ketika jembatan tersebut runtuh, tiga pelajar SMP menggunakan dua sepeda motor yang baru pulang dari sekolah melintas di atas jembatan. Mereka ikut tercebur ke dalam sungai.
Menurut Budi, ketiga pelajar asal Kampong Buton yang masing-masing bernama Fahrul, Erik, dan Anto. Mereka berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi sungai. Namun, dua sepeda motor mereka terseret arus sungai dan hingga kini belum ditemukan.
Akibat runtuhnya jembatan tersebut, akses dari wilayah Jikotamo ke Kampong Buton dan desa sekitarnya menjadi terputus karena tidak ada jembatan lain yang bisa menghubungkan kedua wilayah itu. Oleh karena itu, warga setempat meminta Pemkab Halmahera Selatan segera membangun jembatan baru walaupun jembatan darurat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan Iksan Subur belum dapat dikonfirmasi mengenai runtuhnya jembatan tersebut. Namun, anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Arsyad Sadik Sangadji membenarkan terjadinya bencana itu. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka