Jakarta, Aktual.co — Kabupaten Jembrana, Bali, surplus atau kelebihan produksi beras 400 ton lebih, sepanjang tahun 2014 yang diharapkan bisa dipertahankan tahun ini.
“Itu perhitungan dari panen seluruh lahan panen seluas 6.000 hektare lebih, dibagi dengan rata-rata konsumsi warga Jembrana setiap tahun. Artinya, kami berhasil melakukan swasembada pangan tahun 2014 lalu,” kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Jembrana, Ketut Wiratma, di Negara, Senin (9/3).
Ia mengatakan, pada panen raya tahun tersebut, rata-rata diperoleh gabah 6,9 ton dari setiap hektare sawah. Hasil panen tersebut merupakan salah satu yang terbaik di Bali, meskipun beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana seperti Kecamatan Melaya, masa tanamnya sangat tergantung pada musim hujan.
“Di sisi barat Sungai Ijogading, termasuk Kecamatan Melaya, petani hanya bisa melakukan satu kali tanam setiap tahun. Kalau di sisi timur, seperti Kecamatan Mendoyo, rata-rata bisa dua kali tanam dalam setahun,” ujarnya.
Karena itu, ia menilai jika di seluruh lahan sawah bisa dilakukan dua kali tanam, produksi beras Kabupaten Jembrana akan jauh melebihi dari konsumsi penduduknya. Untuk mencapai hal tersebut, harus dibangun daya dukung pengairan pertanian, seperti usulan Pemkab Jembrana ke pemerintah pusat, untuk melakukan perbaikan Bendungan Palasari, Kecamatan Melaya, agar bisa mengairi sawah dengan jangkauan lebih luas.
Sementara terkait distribusi pupuk, khususnya yang bersubsidi, ia mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada subak yang melakukan pendataan dan menyusun rencana kebutuhan kelompok.
“Rencana kebutuhan kelompok yang disusun subak tersebut, kami lanjutkan ke provinsi lalu ke pusat. Nanti pupuk subsidi akan turun ke kabupaten, dalam jumlah sesuai kebutuhan tersebut,” katanya.
Ia mengakui, petani yang tidak masuk anggota subak, tidak akan bisa membeli pupuk subsidi ke penyalur, karena dianggap usaha mandiri sehingga harus menggunakan pupuk non subsidi.
“Subak ini merupakan kelompok petani khas Bali, yang sudah diakui. Kalau ada petani yang tidak menjadi anggota subak, kami jadi bertanya-tanya motivasinya, karena banyak keuntungan diperoleh dengan menjadi anggota subak, salah satunya bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka