Surabaya, Aktual.com – Jenazah terpidana mati, Freddy Budiman akhirnya tiba di rumah duka di Jalan Krembangan Baru VII Surabaya pada pukul 14.00 dan dimakamkan sekitar pukul 15.00. Meski kematiannya berstatus sebagai gembong narkoba, namun kedatangan jenazahnya disambut ratusan warga setempat.
Sempat terjadi kericuhan saat terjadi kedatangan jenazah. Seseorang menghalangi kamera wartawan yang mendekat karena melarang meliput hingga terjadi aksi dorong di balik kerumunan tersebut. Bahkan, orang tak dikenal tersebut nekat menghalangi dan mendorong anggota polisi yang berupaya melakukan pengamanan. Tak ayal, polisi langsung melakukan reaksi dan memukul wajahnya beberapa kali. Aksi pemuda tersebut terhenti setelah pihak keluarga Freddy Budiman membawanya masuk ke dalam.
Sementara usai dilakukan salat jenazah di masjid terdekat, jenazah Freddy langsung diberangkatkan menuju Tempat Pemakaman Umum Mbah Ratu. Selama menuju lokasi pemakaman, suara takbir terus berkumandang. Puluhan personil juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Jenazah Freddy dimakamkan bertindihan dengan jenazah kerabatnya yang bernama Bu Muara.
Arifin, salah satu penggali mengatakan, karena kurangnya lahan dan makam sudah sangat padat sehingga, banyak makam yang ditumpang tindih, sama halnya dengan makam Fredy Budiman.
Sementara teman kecil Freddy, yang kini sebagai pengasuh Pondok pesantren, Gus Sholeh Marjuki, mewakili keluarga Freddy, mengatakan dengan kejadian yang menimpa Freddy, diharapkan sebagai pelajaran bagi para pengedar atau bandar narkoba.
“Kita semua tahu, meski Freddy berstatus tersangka, tapi kita berharap ini bisa dijadikan momen penting bagi pengedar dan bandar narkoba agar tidak mengalami hal serupa seperti Freddy,” ujar Gus Sholeh.
(Ahmad H. Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan