Jakarta, Aktual.co — Beijing membalas kritik Amerika Serikat terkait proyek pulau buatan, di Laut Tiongkok Selatan, yang diberitakan dapat mencakup satu lapangan terbang, dengan seorang jenderal membelanya “dapat dibenarkan”.
Mayor Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Luo Yuan, mengatakan bahwa Beijing sedang membangun prasarana di pulau karang dan Amerika Serikat hendaknya menjauhkan diri dari masalah tersebut.
“AS jelas bias dalam memandang bahwa Filipina, Malaysia, Vietnam sudah mendirikan fasilitas militer,” kata Lou seperti dikutip surat kabar The Global Times, Selasa (25/11).
“Tiongkok mungkin menahan tekanan internasional dan melanjutkan konstruksi itu karena hal ini sah dan dapat dibernarkan,” tambah dia.
Satu laporan pekan lalu oleh majalah IHS Jane’s Defence mengungkap rincian-rincian baru satu proyek reklamasi yang Tiongkok sedang lakukan di Pulau Karang Fiery Cross, yang dikenal dengan nama Yongshu di Tiongkok.
Pulau itu merupakan bagian dari Kepulauan Spratly, yang Tiongkok sebut Nansha.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan yang kaya sumber daya, sementara Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam ikut mengklaim juga, beberapa diantaranya juga membangun struktur di pulau-pulau karang atau menduduki pulau-pulau.
Menurut laporan IHS Jane’s Defence, pulau buatan berukuran panjang 3.000 meter dan lebar 200-300, salah satu proyek reklamasi yang Tiongkok galang di kawasan itu, tetapi jelas proyek pertama yang dapat mengakomodasi satu lapangan terbang.
Satu pelabuhan juga dibuat di bagian sisi timur dari pulau tersebut, yang tampaknya cukup besar untuk menampung kapal tanker dan kapal perang angkatan laut, katanya.
Beberapa hari setelah laporan itu tersiar, AS menyerukan Tiongkok untuk menghentikan proyek tersebut dan bagi pemerintah-pemerintah lain untuk menghentikan usaha-usaha serupa.
“Kami mendesak Tiongkok menghentikan program reklamasi tanahnya, dan libatkan prakarsa diplomatik untuk mendorong semua pihak menahan dirinya dalam kegiatan-kegiatan seperti ini,” kata juru bicara militer AS Letnan Kolonel Jeffrey Pool.
Tetapi the Global Times berpendapat Senin bahwa Tiongkok membangun “sebagian besar untuk memperbaiki standar hidup tentara yang ditempat di pulau itu”.
AS yang bukan negara pengklaim di Laut Tiongkok Selatan, telah bertindak “egois” di kawasan itu, kata harian tersebut dalam editorialnya.
“Konstruksi Tiongkok di Pulau Karang Yongshu tak akan terpengaruh oleh kata-kata AS,” tulis the Global Times.
Ditambahkannya, “Pulau karang Yongshu akan menjadi satu pulau besar, yang menunjukkan kapabilitas konstruksi terkemuka Tiongkok.”
Artikel ini ditulis oleh: