Jakarta, aktual.com – Laporan keuangan adalah sebuah bagian penting dari perusahaan. Baik perusahaan jasa maupun manufaktur. Setiap perusahaan selalu membuat laporan keuangan sebagai catatan tentang kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi dan menjadi catatan penting untuk setiap langkah yang akan diambil perusahaan di periode selanjutnya.
Dari laporan keuangan, dapat diketahui bagaimana kinerja sebuah perusahaan. Contohnya saja berapa banyak produk terjual, berapa banyak untung, dan berapa banyak kerugian yang dialami perusahaan. Sehingga pemilik usaha bisa menilai bagaimana mengoptimalkan sebuah bisnis. Misalnya dengan meningkatkan kualitas dari produk yang laku terjual dan mengevaluasi produk yang kurang disukai pasar sehingga menjadi produk yang dapat diterima oleh pasar.
Semua hal penting yang berhubungan dengan perusahaan dapat ditemukan di dalam laporan keuangan perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan perusahaan tidak dapat dianggap sepele dan harus dikerjakan dengan teliti.
Meskipun banyak sekali jenis perusahaan di Indonesia, tetapi pastinya setiap perusahaan memiliki laporan keuangan sendiri. Di artikel ini kita akan membahas laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur. Jadi jika Anda adalah pemilik usaha di bidang manufaktur, silahkan simak lebih lanjut artikel ini.
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur memiliki ciri-ciri diantaranya adalah perusahaan manufaktur mengolah barang mentah menjadi barang jadi, memiliki mesin dengan skala besar, memiliki anggaran biaya produksi, dan seterusnya.
Jika diamati, Indonesia memiliki banyak perusahaan manufaktur terutama yang bergerak di bidang produk pokok yang sering dikonsumsi sehari-hari. Perusahaan manufaktur sendiri memiliki beberapa jenis laporan keuangan yang berbeda. Berikut jenis dan penjelasannya:
1. Laporan harga pokok produksi
Produksi adalah salah satu bagian dari proses perusahaan manufaktur. Setiap perusahaan manufaktur pasti membuat anggaran untuk produksi. Laporan harga pokok produksi merupakan salah satu dari beberapa laporan keuangan yang penting dalam perusahaan manufaktur, laporan harga pokok produksi membantu perusahaan melihat jumlah persediaan yang digunakan selama proses produksi dan juga biaya tambahan lain seperti biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi. Dari data tersebut, bisa diketahui harga pokok suatu produk yang diproduksi perusahaan manufaktur. Laporan harga pokok produksi juga bisa mempengaruhi nilai jual suatu produk dari hasil proses produksi tersebut.
2. Laporan laba rugi
Pada perusahaan manufaktur, laporan laba rugi tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain. Terdapat nilai pendapatan dan beban dalam satu periode sehingga menghasilkan nilai laba dan rugi pada satu periode tertentu.
3. Laporan neraca perusahaan
Sama seperti laporan laba rugi, laporan neraca pada perusahaan manufaktur juga tidak jauh berbeda dengan perusahaan komersil lainnya. Terdapat dua bagian di dalam laporan neraca perusahaan yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva adalah sumber keuangan perusahaan manufaktur karena semua aset perusahaan tercatat dalam aktiva lancar seperti kas, piutang, persediaan, dll. Sedangkan pasiva adalah hutang atau kewajiban sebuah perusahaan dan modal dari perusahaan manufaktur.
4. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal pada perusahaan manufaktur juga sama isinya dengan laporan perusahaan komersil lainnya. Di dalam laporan perubahan modal, berisikan nilai laporan modal awal, perubahan modal yang diakibatkan hal-hal tertentu yang tidak berkaitan dengan perusahaan manufaktur.
Jenis-jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan perusahaan lain. Yang paling terlihat membedakan adalah laporan harga pokok produksi yang mana tidak ditemukan di beberapa perusahaan komersil lainnya. Laporan harga pokok produksi menjadi bagian penting dari laporan keuangan perusahan manufaktur karena laporan tersebut mencatat setiap persediaan dan seluruh keuangan yang digunakan untuk memproduksi suatu produk. Sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual produk tersebut.
Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Jasa, & Manufaktur
Beberapa perbedaan lain dari laporan keuangan perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur adalah:
1. Laporan keuangan perusahaan dagang
Berbeda dengan perusahaan manufaktur, perusahaan dagang memperjualbelikan produk jadi.perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi terhadap produk perusahaan. Sistem penjualan perusahaan dagang adalah menjual lagi produk yang telah dibeli dengan menaikkan harga sedikit demi sedikit. Perusahaan dagang mendapatkan keuntungan dari selisih harga pada saat proses penjualan produk.
Dalam perusahaan dagang, laporan keuangan perusahaan dibagi menjadi beberapa hal seperti, laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.
2. Laporan keuangan perusahaan jasa
Perusahaan jasa cukup berbeda dengan jenis perusahaan yang lain. Hal ini karena produk yang terdapat di perusahaan jasa juga berbeda dengan perusahaan dagang ataupun manufaktur. Produk dari perusahaan jasa adalah layanan. Aktivitas bisnis dalam perusahaan jasa berasal dari penyediaan layanan jasa tertentu. Perbedaan laporan keuangan yang paling mencolok terlihat pada bagian persediaan dan pembeliannya. Untuk laporan keuangan perusahaan jasa, di dalamnya tidak terdapat harga pokok penjualan (HPP) atau akuntansi biaya yang berlaku.
3. Laporan keuangan perusahaan manufaktur
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan terbesar dari laporan keuangan perusahaan manufaktur dan laporan perusahaan komersial lainnya adalah laporan harga pokok produksi. Di dalamnya terdapat persediaan dan pembelian yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan pembantu, pembelian, persediaan dalam proses produksi, persediaan barang jadi dan adanya harga produk penjualan (HPP) juga akuntansi biaya.
Perusahaan manufaktur dapat memiliki sumber pendapatan dari beberapa jenis. Diantaranya adalah menjual barang jadi atau barang setengah jadi. Perusahaan manufaktur tergolong cukup riskan dalam proses pelaporan keuangannya. Karena banyak yang perlu dipertimbangkan seperti persediaan, produk yang sudah jadi, biaya overhead misalnya ketika mesin rusak atau terdapat hal-hal yang tidak berasal dari perusahaan sendiri. Semua faktor tersebut memengaruhi proses produksi yang berakibat keputusan tentang harga jual produk.
Oleh karena itu, perusahaan manufaktur harus pandai mengolah bahan persediaan, mencari persediaan serta memiliki manajemen risiko yang handal agar tidak terjadi permasalahan yang serius dalam perusahaan.
Karena laporan keuangan perusahaan merupakan hal yang sangat penting, Anda harus teliti dalam setiap proses transaksi bisnis yang terjadi. Bahkan jika Anda bergerak di bidang perusahaan manufaktur, Anda harus pintar mencari supplier bahan mentah untuk diolah. Mencari lebih banyak supplier dengan harga yang berbeda akan menjadi salah satu cara manajemen risiko ketika bahan persediaan produksi menipis. Jika Anda menemukan supplier dengan harga yang terjangkau dan proses yang cepat, tentunya perusahaan Anda juga akan diuntungkan dengan banyaknya produk yang diproduksi dan berhasil terjual.
Untuk mempermudah dalam pengelolaan keuangan perusahaan manufaktur, Anda bisa menggunakan Jurnal sebagai salah satu software akuntansi online. Dengan Jurnal, Anda dapat dengan mudah mengelola keuangan dan membuat laporan keuangan secara lengkap dengan mudah, cepat, aman, dan nyaman. Daftar Jurnal sekarang dan dapatkan free trial hingga 14 hari.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin