Jakarta, Aktual.com — Jepang memberikan penawaran baru untuk proyek infrastruktur pembangunan HST (High Speed Train) atau kereta cepat di tengah persaingan Jepang versus Tiongkok dalam proyek tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution setelah mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi Jepang, mengatakan Jepang memberikan penawaran baru saat bertemu dengan Presiden Jokowi.

“Memang delegasi Jepang memberikan tambahan penawaran apa namanya ada keringanan dalam jaminan pemerintah yang tadinya harus seluruhnya sekarang tidak harus seluruhnya,” kata Darmin di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (26/8).

Kemudian, kata dia, Jepang juga siap mempercepat perampungan proyek dari sebelumnya alias membuat proyek bisa selesai lebih cepat.

“Memang mereka katakan kalau (soal) waktu selama harus ada studi lingkungan maka itu sulit untuk lebih cepat. Pada dasarnya, mereka ada beberapa, saya belum bisa menjelaskan semuanya. Saya coba review dulu antara lain seperti itu, tapi ada juga menyangkut transfer teknologinya,” katanya.

Penawaran itu artinya, kata Darmin, terdapat kemajuan dibandingkan penawaran Jepang sebelumnya.

Darmin mengakui baik Jepang maupun Tiongkok beberapa kali memberikan penawaran baru sehingga pemerintah harus terus-menerus mempertimbangkan penawaran tersebut padahal proses penilaian seharusnya segera ditutup.

Penilaian dilakukan oleh konsultan independen dengan sejumlah kriteria penilaian yang telah ditentukan. Konsultan kemudian akan memaparkan hasilnya kepada tim menteri kemudian tim menteri akan membuat kesimpulan.

Hasil kesimpulan itulah yang akan disampaikan kepada Presiden sampai kemudian diputuskan.

Darmin membenarkan kemungkinan proyek tersebut akan diputuskan pada pekan depan.

“Konsultan paling lambat lusa berikan laporan,” kata Darmin.

Artikel ini ditulis oleh: