Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Jepang kembali melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan proyek infrastruktur, terutama kereta cepat atau “high speed train/HST”.
Penasihat PM Jepang Izumi Hiroto menemui Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Rabu (26/8) sore, bersama sejumlah delegasi dari Negeri Sakura. “Mungkin sudah diketahui semua kami bersaing keras dengan Tiongkok (untuk kereta cepat),” kata Hiroto setelah bertemu dengan Presiden.
Pertemuan itu, kata dia, merupakan pertemuan kedua setelah Juli lalu. Ia mengatakan hari ini pihaknya membawakan surat dari Perdana Menteri Jepang. “Hari ini juga saya membawakan surat dari PM Jepang untuk bertemu dengan Bapak Jokowi. Isi pertemuan tadi ada tiga,” ujarnya.
Hal yang pertama adalah kerja sama di bidang maritim termasuk kerja sama promosi dan juga forum maritim untuk mengembangkan kawasan timur Indonesia.
Hal yang kedua yakni untuk menanggapi ketidakstabilan kurs secara global maka melalui kerja sama dengan Indonesia, hubungan perdagangan antara kedua negara bisa ditingkatkan.
Hal yang ketiga adalah soal kereta cepat, di mana Jepang harus bersaing ketat dengan Tiongkok.
“Saya mengatakan kepada Presiden bahwa Jepang ingin membantu karena Indonesia akan memiliki kereta cepat yang dikelola oleh Indonesia sendiri dan dimanfaatkan bagi rakyat Indonesia,” ucapnya.
Jepang menyadari bahwa Indonesia sedang dalam tahap menilai kedua proposal baik dari Tiongkok maupun Jepang oleh konsultan independen untuk kemudian baru diketahui pemenang proyek tersebut.
“Presiden menyatakan sekarang sedang dilakukan penilaian oleh konsultan indepeden dan tim penilai akan melapor kepada Presiden. Dan Bapak Presiden akan memutuskan nanti setelah mendapatkan laporan dari tim penilai,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: