Jakarta, Aktual.com – Meskipun ada seruan untuk menolak proteksionisme dan untuk bergabung kembali dengan pakta perdagangan trans-Pasifik (TPP) kepada Amerika Serikat, Jepang secara bertahap bergeser untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perdagangan yang dirombak oleh Presiden AS Donald Trump.
Jepang meningkatkan peringatannya tentang proteksi yang dapat berdampak pada ekonomi global, yang disebut Menteri Keuangan Taro Aso bahwa kebijakan yang “melihat ke dalam” akan menggoyahkan pasar dan tidak menguntungkan negara.
Tokyo juga berusaha meredam keretakan yang muncul antara Washington dan rekan-rekannya dari 20 negara, dengan munculnya pernyataan satu pejabat yang mengatakan bahwa, proses di pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada pekan ini.
“hampir tidak diperdebatkan.” Perdana Menteri Shinzo Abe gagal meyakinkan Trump untuk bergabung kembali dengan Pakta TPP ketika keduanya bertemu di Florida awal pekan ini. Trump telah menegaskan bahwa dia lebih memilih kesepakatan perdagangan bilateral dengan Jepang.
Meskipun Jepang masih berharap Trump akan berubah pikiran pada TPP, namun nilai taruhannya adalah dengan menjadi lebih terbuka pada kesepakatan perdagangan lain dengan Washington, menurut pejabat pemerintah Jepang yang mengetahui hal ini.
Hanya berdebat tentang apakah akan menggunakan kerangka multilateral atau bilateral justru hanya menjadi tindakan yang tidak produktif, kata salah seorang pejabat.
“Apakah itu TPP atau perjanjian perdagangan bebas (FTA), Anda perlu menegosiasikan masalah serupa. Yang penting adalah apa yang ingin Anda capai, baik itu TPP atau FTA,” kata seorang pejabat kementerian keuangan Jepang.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby