Jakarta, Aktual.co — Angkatan udara Israel, Minggu pagi (7/6), menyerang Jalur Gaza untuk kedua kalinya dalam tiga hari setelah serangan roket baru dari wilayah itu ke Israel selatan, kata militer. Pemerintah Israel juga memerintahkan penutupan perbatasan Erez dan Kerem Salom sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Roket jatuh di lapangan terbuka di selatan pelabuhan Ashkelon, yang juga menjadi target tiga roket yang ditembakkan pada Rabu (3/6) malam. Tentara mengatakan tidak ada korban.
Pada Jumat (5/6) malam, militer mengerahkan sistem pertahanan udara “Iron Dome” di seluruh Ashkelon sebagai tindakan pencegahan, kata media Israel. Roket dari Gaza pada 26 Mei juga memicu serangan udara balasan. Tidak ada yang terluka di kedua sisi dalam kedua serangan itu.
Media Israel mengatakan, putaran terakhir serangan roket bisa terkait dengan pertikaian antara penguasa Hamas di Gaza dan kelompok garis keras pesaingnya. Pada hari Selasa (2/6), pasukan keamanan Hamas menembak mati pemimpin Salafi di Kota Gaza selama konfrontasi, saat Hamas meningkatkan aksi terhadap kelompok-kelompok ekstremis.
Sejak musim panas lalu, ketika Israel dan Hamas terlibat perang di dan sekitar Gaza, telah ada tanda-tanda pertumbuhan kerusuhan internal antara pasukan keamanan Hamas dan kelompok-kelompok ekstremis sempalan.
Salafi adalah Muslim Sunni yang mempromosikan gaya hidup yang ketat didasarkan pada awal “leluhur yang saleh.” Di Gaza, mereka telah secara terbuka menunjukkan kebencian kepada Hamas atas kepatuhan Hamas pada gencatan senjata diam-diam dengan Israel dan kegagalan untuk menerapkan hukum Islam.
Pada Kamis (4/6), jet tempur Israel telah menembakkan rudal udara-ke-darat ke instalasi di Jalur Gaza, sebagai reaksi atas penembakan roket sebelumnya dari daerah itu ke dalam wilayah Israel. Jet tempur tersebut mula-mula terbang di wilayah udara Jalur Gaza, sebelum menembakkan satu rudal. Suara ledakan keras terdengar di bagian barat-laut Kota Gaza, kata warga di daerah itu..
Artikel ini ditulis oleh: