Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela mengerjakan tugasnya di hari terakhir bekerja sebelum masa kampanye di Balaikota, Jakarta, Kamis (27/10). Mulai Jumat (28/10) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak lagi bekerja di Balai Kota karena telah memasuki masa cuti panjang untuk mengikuti kampanye sebagai petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan digantikan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Tokoh Muda Muhammadiyah yang juga Presidium Aliansi Tarik Mandat, Beni Pramula, melakukan silaturahmi ke kediaman Habib Rizieq di Markas Syariah Besar Front Pembela Islam (FPI), Senin (31/10) kemarin. Beni datang bersama putri Bung Karno, Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri.

Silaturahmi tersebut merupakan pemantapan rencana Aksi Bela Islam II yang akan digelar 4 November 2016. Aksi untuk menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga telah menistakan agama dalam suatu kegiatan di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Dalam keterangannya kepada Aktual.com, Selasa (1/10), Beni mengungkapkan pertemuan dirinya, Rachmawati dan Habib Rizieq berlangsung selama kurang lebih satu jam. Pertemuan berlangsung tertutup dan awak media tidak diperkenankan masuk ke ruang pertemuan.

Pointer dari pertemuan tersebut tidak jauh dari dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Selain itu juga pernyataan demi pernyataan Ahok selama memimpin Ibukota, menggantikan Jokowi yang naik menjadi Presiden RI.

“Apa yang ditunjukkan Ahok secara tidak langsung menjadi puncak dari berbagai kebijakan Ahok selama ini,” kata Beni.

Sentimen anti Ahok, menurutnya bukan hanya dipicu oleh kasus dugaan penistaan agama. Melainkan juga kasus-kasus lain, baik penggusuran dengan kekerasan, pembelian lahan RS Sumber Waras dan pembelian lahan di Cengkareng hingga kasus reklamasi.

Aksi turun jalan dan mengepung Istana Negara pada 4 November 2016, kata Beni, salah satu muaranya adalah mendesak penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap Ahok. Apabila tidak ada kemajuan dari kasus Ahok, dikhawatirkan kemarahan masyarakat aakn semakin meluas.

“Jika istana tidak segera memerintahkan kepolisian untuk memeriksa, menangkap dan mengadili Ahok, kami khawatir kemarahan masyarakat akan semakin meluas. Ini bisa berbuntut masa mengarah ke DPR/MPR RI mendesak Sidang Istimewa untuk memakzulkan Jokowi,” jelasnya.

“Sikap penegak hukum yang tidak responsive membuatnya menjadi bola salju yang terus membesar, saya akan turun bersama ribuan Pemuda dan mahasiswa bergabung dengan para ulama tanggal 4 nanti dengan tekad dan perjuangan yang sama,” sambung Beni.

‎‎Disampaikan pula bahwa Rahmawati dalam pertemuannya dengan Habib Rizieq mendukung penuh rencana Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016. Dukungan itu diberikan setelah sebelumnya juga mengapresiasi rekomendasi Majelis Ulama Indonesia yang memutuskan bahwa Ahok telah menistakan agama Islam.

Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan