Presiden Joko Widodo didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Dirut PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi melakukan seremoni penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12/2018). Perdagangan IHSG 2018 resmi ditutup dengan menguat sebesar 0,06 persen atau 3,86 poin ke level 6.194,50. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif tinggal menghitung hari. Sejumlah nama digadang-gadang layak menjadi menteri, dan memiliki kemampuan untuk mendukung kembali Joko Widodo, jika memenangkan pertarungan Pilpres 2019.

Pengamat dan peneliti politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengemukakan, Agus Hari Murti Yudhoyono, Mahfud MD, Hamdan Zoelva, dinilai punya kans untuk masuk jadi menteri.

Selain ketiga nama itu, Anies Baswedan juga dinilai layak masuk kabinet Jokowi lagi, karena kini ia bagian dari Gerindra. Dengan begitu, bisa merangkul lawan politik.

“Nama AHY dan Anies Baswedan punya pengaruh besar lantaran AHY dari Demokrat dan Anies dari Gerindra. Begitu pula dengan Mahfud MD dan Hamdan Zoelva saya lihat punya kans juga jadi menteri,” ujar Jerry saat dihubungi media, Kamis (11/4).

Infomasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) yang beredar di media, sejumlah nama sedang dipertimbangkan untuk menduduki posisi menteri.

Misal, Moeldoko akan dipertimbangkan menjadi Seskab, Anies Baswedan untuk posisi Mendagri, Gatot Noermantyo sebagai Menteri Pertahanan, AHY untuk jabatan Menteri Perindustrian, Mahfud MD digadang-gadang menjadi Menteri Politik Hukum Keamanan, dan Hamdan Zoelva sebagai Menteri Hukum dan HAM.

Sedangkan Usamah Hisyam bakal didaulat jadi Menteri Sosial. Sementara bekas menteri Asman Abnur menjadi Menteri Perdagangan.

Jerry menyebut, penyebutan nama sebelum konstestasi politik usai, memang agak problematis karena seakan-akan satu pihak sudah mengklaim menang. Namun, ia pun menilai bahwa hal itu bagian strategi politik untuk membuat gentar lawan.

“Ini memang bagian strategi politik Sun Tzu. Seni perang Sun Tzu yang sedang dimainkan untuk mengintimidasi lawan. Salah satu teorinya “Perdaya Langit Untuk Melewati Samudra”. Nah dengan snake politics atau politik ular maka bisa lawan dikelabui,” ucap dia, memberi ilustrasi.

Kata Jerry, fokus strategi itu, diharapkan membuat konsentrasi lawan buyar. Dan punya confidence yang tinggi. Strategi lain dari Sun Tzu yakni Kepung Wei Untuk Menyelamatkan Zhao. Hal ini taktik sederhana, sebagai taktik menyerang hal berharga musuh untuk menjatuhkan mental dan psikologi lawan.

“Penyebutan beberapa nama yang digadang calon menteri oleh Prabowo juga boleh jadi untuk meredam dari 7 hasil survey semuanya memang memenangkan Jokowi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: