Kiri-kanan ; Politis Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid , Koordinator Indonesia Bersih Adhie Masardi saat menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Minggu (21/2/2016). Diskusi yang mengambil tema " Mau Kemana Golkar?"

Jakarta, Aktual.com – Meski tidak yakin bahwa musyawarah nasional luar biasa akan terselenggara, namun dengan adanya kesepahaman untuk meneyelesaikan konflik partai melalui jalur politik, membuat munas luar biasa tentu patut diapresiasi.

Demikian disampaikan Politikus Senior Partai Golkar, Hajriyanto Y Tohari dalam acara diskusi bertajuk ‘Mau Kemana Golkar?’, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/2).

“Kalau asumsi Munas itu dapat diselenggarakan, maka menjadi penyelesaikan konflik dualisme. Karena dari awal bahwa dalam menyelesaikan konflik adalah melakukan Munas luar biasa, karena saya tidak pernah percaya jika konflik politik diselesaikan melalui prosedur hukum, karena setiap pihak yang dirugikan tidak akan pernah mau menerimannya,” kata Hajriyanto.

Karena itu, sambung dia, agar munas luar biasa nanti bisa membawa hikmah yang baik bagi partai berlambang beringin ini kedepanya, setidaknya ada tiga kunci yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan munas di bulan Maret nanti.

“Diharapkan munas ini sebagai jalan politik menyelesaikan konflik, karena itu tiga kata kunci yang harus dilakukan dalam munas nanti yakni demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan. Bila ini tidak dipenuhi hanya menjadi munas ke tiga yang tidak dapat menyelesaikan konfliknya nantinya,” ujar mantan wakil ketua MPR RI itu.

“Jangan sampai munas lub menjadi dalih ketidakpuasan baru sehingga terjadi manuver politik yang justru merusak kembali dan pecahnya Golkar,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang