Jakarra, Aktual.com-Melalui rilis survei teranyar dari Organisasi Kesejahteraan Rakyat (ORKESTRA) yang dikeluarkan Minggu (3/11) terkait dengan survei hasil Pemilu Legislatif 2019 mendatang disebutkan jika pemilu legislatif digelar ini hari, Gerindra bakal tampil menjadi pemenang pemilu, dan mampu menggeser posisi PDIP yang menduduki rangking pertama di Pemilu di 2014 lalu.
Sesuai hasil survei Orkestra tersebut, elektabilitas Gerindra mencapai 15,2 persen, lalu disusul PDIP di peringkat kedua dengan 12,5 persen. Kemudian Partai Demokrat ada di posisi ketiga dengan 7,4 persen sedangkan Partai Golkar yang kini tengah dirundung kemelut ada di peringkat keempat dengan 7,3 persen.
Sementara PKS menduduki rangking kelima dengan angka 5,8 persen. Disusul PKB (5,4 persen), PPP (3,4 persen), PAN (3,3 persen), Nasdem (3,3 persen), Perindo (2,9 persen), Hanura (2,4 persen), PSI ( 2 persen), PKPI (1,8 persen), PBB(1,6 persen).
Sedangkan sisanya ada 25,6 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Menurut Ketum ORKESTRA Poempida Hidayatullah dengan melihat hasil survei diketahui jika kini telah terjadi perubahan peta politik dalam kecenderungan pemilih ketimbang Pemilu 2014 lalu, di mana ditunjukkan saat itu, PDIP meraih 18,95 persen suara.
“Pemilu 2019 mendatang memungkinkan terjadi perseteruan sengit tiga parpol besar, Gerindra, PDIP dan Demokrat di mana Gerindra berpeluang menang Pemilu 2019,” jelas Poempida di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (3/12).
Poempida pun memberi catatan jika tidak ada kesalahan besar yang dilakukan oleh Gerindra dan partai besutan Prabowo Subianto bisa merawat basis pendukung dan tidak ditemukan inovasi dari partai lain
” Gerindra akan mengukir sejarah,” lanjut dia
Disisi lain kata Poempida melesatnya elektabilitas Gerindra juga karena dipengaruhi fakta jika selama ini partai Gerinda ini kerap tampil kritis terhadap kebijakan yang dukeluarkan pemerintah. Seperti terkait dengan isu pengesahan UU Ormas.
“Gerindra menempatkan diri sebagai partai yang kritis terhadap pemerintah. Isu mengenai UU Ormas cukup menggerus suara PDIP dan melambungkan Gerindra, ” urai dia.
Poempida melanjutkan pada konstelasi Pilgub DKI lalu yang dibumbui rentetan isu penting dan trrlihat jika kepemimpinan Muslim cukup merebut simpati publik yang mayoritas muslim.
Sedangkan sesuai dengan hasil survei Orkestra juga memperlihatkan jika elektabilitas Golkar jeblok dan hanya meraup 7,3 persen di 2019.
Poempida menilai jika merosotnya elektabilitas Golkar saat ini lebih disebabkan karena kemelut partai yang diawali dengan penahanan Ketum Golkar Setya Novanto oleh KPK yang terjerat kasus dugaan korupsi e-KTP.
Adapun survei sendiri digelar pada 6-20 November yang melibatkan 1.300 responden dari 34 provinsi seluruh Indonesia.
Sementara wawancara dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of error +/- 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs