Kuala Lumpur, aktual.com – Pemimpin Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim mengatakan jika dia bernegosiasi dengan prinsip, maka dirinya sudah menjadi Perdana Menteri (PM) setelah Muhyiddin Yassin mengundurkan diri. Anwar menegaskan hal tersebut untuk membantah tudingan yang menyebut dirinya kemaruk atau bernafsu menjadi PM Malaysia.
“Saya ingin beritahu sebelah kaki saya ada di Istana Negara untuk mengangkat sumpah keesokan harinya. Malam itu, Najib meminta saya meminta saya untuk menandatangani pengakuan untuk memberikan jaminan agar dirinya bebas dari hukuman,” kata dia.
“Kalau saya mengabaikan prinsip, sudah lama saya menjadi Perdana Menteri. Kalau saya kemaruk ingin jadi Perdana Menteri, saya tandatangani perjanjian dengan Najib. Dan (kalau itu berlaku), hari ini saya yang jadi Perdana Menteri. Bukan Ismail Sabri,” sambungnya.
Anwar pun kembali menegaskan prinsipnya yang anti korupsi. Dia mengatakan dirinya takkan berkompromi dengan prinsip-prinsip yang dimilikinya.
“Saya berkata saya tak bisa bersikap begitu karena ini soal prinsip. Kalau saya (lupakan prinsip) dan tandatangani, sudah lama saya masuk istana untuk mengangkat sumpah (jadi Perdana Menteri),” tutur dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Megel Jekson
