Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham (kanan) berbincang dengan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (tengah) dan Sharif Tjitjip Sutarjo (kiri) dalam Rapat Konsultasi Nasional Partai Golkar di Sanur, Denpasar, Senin (4/1). Rapat konsultasi selama dua hari tersebut dihadiri jajaran pimpinan DPP dan DPD Partai Golkar seluruh Indonesia untuk konsolidasi partai menyangkut kondisi partai pasca pencabutan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Ancol oleh Kementerian Hukum dan HAM, program kerja partai, evaluasi hasil pilkada serentak 2015 sekaligus proyeksi pilkada 2017. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama/16.

Surabaya, Aktual.com – Jika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional mendatang , Setya Novanto mengaku akan merapat ke pemerintahan Joko Widodo.

Sebab dengan memberikan dukungan kepada pemerintah merupakan salah satu cara untuk menyatukan kepentingan partai. Apalagi lanjut Setya Novanto, selama ini Golkar memang selalu berada dalam pemerintahan.

“Kalau terpilih nanti, maka saya akan mendukung pemerintahan Jokowi. Saya siap bekerjasama dengan pemerintah,” kata Setya Novanto, usai sosialisasi pencalonannya sebagai Ketua Umum DPP PD bersama DPD I dan DPD II PG, se- Jatim di Hotel Sheraton Surabaya, Senin (22/2).

”Mendukung pemerintah itu juga cara mempersatukan partai. Saya akan melakukan semuanya untuk menyatukan kepentingan partai. Dan semua kader yang terpilih nanti juga diharapka seperti itu,” sambungnya.

Untuk saat ini menurut Setyo Novanto, nama Idrus Marham merupakan pesaing yang berat baginya.

Kendati demikian masih ada nama-nama lain yang menjadi pesaing yang tidak kalah kuat, seperti Aziz Syamsudin, Priyo Budi Santoso dan Ade Komaruddin yang maju sebagai calon Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional April mendatang.

Setya Novanto juga berharap, siapa pun yang terpilih, seluruh kader harus mendukung. Termasuk dirinya sendirii, Setyo juga akan mendukung siapa yang terpilih. Begitu juga sebaliknya, jika dirinya terpilih, dia berharap semua kader juga ikut mendukungnya demi kemajuan partai.

Dia meyakini bahwa Munas mendatang akan menyatukan partai yang selama ini dilanda konflik internal antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

“Sebenarnya semua adalah keluarga besar partai golkar. Baik di Fraksi DPR RI, DPRD, DPD I dan DPD II. Tidak ada lagi perbedaan. Golkar tetap satu dan solid untuk menghadapi Pilkada dan Pemilu Legislatif,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: