Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sambutan saat membuka kongres nasional I keluarga alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (12/11/2016). Dalam kesempatan itu hadir ribuan aktivis KAMMI dan alumni KAMMI dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa tokoh dan politikus yang hadir adalah Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang juga deklarator berdirinya KAMMI, Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Tokoh Malari Hariman Siregar. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang visa dari tujuh negara Muslim untuk masuk ke negara tersebut, bisa menambah kecurigaan terhadap umat Islam.

“Kalau kita efeknya secara langsung pasti tidak besar karena tidak termasuk disitu, tapi bisa juga menambahkan kecurigaan khususnya untuk yang Islam kan,” kata Kalla di Jakarta, Selasa (31/1).

Dikatakan, reaksi keras atas kebijakan Trump tersebut justru berasal dari rakyat Amerika sendiri karena membahayakan keutuhan Amerika.

“Orang Amerika itu asalnya adalah para imigran, nilai itu yang mereka pertahankan. Sedangkan ke negara kita tidak punya efek langsung, yang kena justru Amerika sendiri,” tambah Wapres.

Dengan pelarangan visa dari tujuh negara Muslim tersebut, kemungkinan laju imigrasi akan beralih ke Asia, termasuk Indonesia. Bahkan selama ini wilayah Indonesia menjadi tempat transit para imigran seperti dari Afghanistan yang akan menuju ke Australia.

“Kita terbuka kalau pengungsi, pengalaman yang ada kan kita terima semua. Apakah Rohingnya dari Afghanistan kan kita menerima,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani 10 perintah eksekutif (executive order).

Salah satu di antaranya yakni pelarangan visa kepada warga tujuh negara, yaitu Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia.

 

*Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara