Wakil Presiden Jusuf Kalla bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, Selasa (1/11/2016). Dalam pertemuannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malam ini secara khusus membahas rencana demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan pada 4 November mendatang.
Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar semua pihak menghindari penyelesaian masalah dengan unjuk kekuatan (show of force) karena akan lebih banyak menimbulkan kerugian baik dalam segi waktu, biaya maupun timbulnya kecurigaan antarsesama.
“Marilah kita menghindari penyelesaian masalah dengan ‘show of force’ karena kalau menjadikan rutinitas berapa banyak waktu kita yang hilang, berapa biaya harus dikeluarkan, berapa sering kecurigaan yang timbul, semuanya menjadi beban seluruh bangsa ini,” kata Wapres di Jakarta, Sabtu (3/12).
Wapres menyampaikan hal tersebut saat menghadiri pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di gedung Nusantara IV Komplek DPR/MPR di Jakarta.
Wapres mengatakan saat-saat ini bangsa Indonesia membutuhkan lebih banyak persatuan dan sebagai bangsa dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia tidak ingin kembali seperti tahun 60-an dimana zaman tersebut selalu terjadi pengerahan massa untuk menunjukkan kebesaran bangsa.
Namun pemerintah tidak melarang setiap warga negara untuk berekspresi termasuk berdemonstrasi karena merupakan hak warga bangsa untuk berdemokrasi.
Unjuk kekuatan dengan berbagai tema menurut Wapres kalau memang dibutuhkan tentu sewaktu-waktu perlu memperlihatkan ekspresi.
“Tapi kita ingin menghindari adanya ‘show of force-show of force’ yang bisa menimbulkan masalah-masalah baru bangsa. Karena itu harus dilakukan penyelesaian masalah secara baik,” tambah Wapres.
Menurut Wapres, yang terpenting adalah menjaga keutuhan bangsa meski masing-masing mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasinya. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara