Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta warga Tionghoa Indonesia konsekuen untuk tidak lagi mengait-ngaitkan dengan suku-suku leluhurnya karena sudah menjadi Tionghoa Indonesia.
“Kalau tadi disebutkan suku-suku Hokkian, Hakka, Kanton dan sebagainya, maka ke depan Tionghoa Indonesia tak perlu selalu dikait-kaitkan dengan suku-suku leluhurnya di sana. Kalau mau konsekuen sebut saja Tionghoa Medan, atau Tionghoa Indonesia bukan lagi dikait-kait dengan leluhur,” kata JK saat perayaan Cap Go Meh yang bertema ‘Semangat Membangun Negeri’, di Jakarta, Minggu (28/2).
Selain dihadiri Wapres usuf Kalla dan ibu Mufidah Kalla, juga hadir Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Mendiknas Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat.
Lebih lanjut, JK juga meminta agar orang Tionghoa Indonesia benar-benar mencintai negeri ini bukan hanya ucapan tetapi tindakan.
“Kalau kita Tionghoa Indonesia tidak mau ada perbedaan maka lakukan yang terbaik bagi bangsa ini,” kata Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan itu Jk menyampaikan penghargaannya atas upaya yang telah dijalankan warga Tionghoa Indonesia atas segala baktinya bagi bangsa, baik dalam segi ekonomi, sosial maupun sekarang sebagai eksekutif, gubernur, wali kota dan menteri.
Selain itu, sambungnya, bangsa Indonesia saat ini mengalami dua hal yang serius, yakni pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kedua kesenjangan yang lebar antara yang mampu dan tak mampu.
“Apa yang dapat kita lakukan adalah menggali potensi dan kekuatan kita sendiri dari dalam. Tentu akan dahsyat jika itu bisa kita (Tionghoa Indonesia) lakukan bersama-sama suku-suku lainnya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara