Jika itu yang dilakukan, kata dia, maka kapasitas tangkapnya naik dari 16 persen ke 90 persen. “Karena selama ini kan yang nyolong asing di situ. Begitu itu dilakukan, ekspor kita naik. Juga bikin pasar ikan yang bagus di Natuna, sehingga orang dari Hongkong, Taiwan, Singapura, Jepang, beli di pasar ikan di Natuna,” katanya.

Sementara untuk nelayan di Jawa di pantura yang dibawah 30 gross ton, kata dia, juga mereka akan terdampak positif karena tak ada pesaing kapal penagkap ikan yang besar-besar.
“Jadi laut Jawa, laut Kalimantan buat mereka. Mereka akan happy, jadi ini win-win solution sekaligus untuk memperkuat kedaulatan Republik Indonesia di Natuna. Makanya kami pada waktu Menko kami ganti nama Laut China Selatan  dengan nama laut Natuna Utara, wong itu daerah kita,” kata Rizal.
“Makanya, saya ingatkan kepada Pak JK, kepentingan siapa yang mau deprjuangkan?” sindir dia.
Busthomi
(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh: