Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meragukan dugaan bahwa 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghilang di Turki bergabung dengan gerakan ‘Islamic State of Iraq and Syria’ (ISIS).
“Saya tidak terlalu yakin bahwa mereka masuk ke ISIS. Kalau ingin jihad pasti tidak membawa anak kecil atau istri,” kata JK, di kantor Wapres di Jakarta, Senin (9/3).
Menurut Wapres, kendati terdapat kabar adanya imbalan yang diberikan ISIS kepada anggotanya, dia tetap tidak yakin tujuan ke-16 orang itu untuk bergabung gerakan tersebut.
Kalla juga mendukung pihak keamanan dan Kementerian Luar Negeri untuk mencari keberadaan WNI yang hilang sejak 28 Februari 2015.
Wapres mengatakan hingga saat ini belum ada informasi yang diperoleh terkait status WNI yang hilang itu.
Pemerintah juga mengimbau kepada keluarga dari orang yang hilang untuk menghubungi ke-16 WNI itu.
Kantor Konsulat Jenderal RI di Istanbul menyebutkan pada 24 Februari terdapat 25 turis WNI dari Smailing Tour tiba di Bandara Internasional Ataturk setelah menumpang penerbangan Turkish Airline TK-67.
Namun, sebanyak 16 orang menyatakan berpisah dari rombongan dan akan bergabung kembali pada 26 Februari 2015, saat rombongan berada di Kota Pamukkale.

Artikel ini ditulis oleh: